Weekend ini saat detik-detik Makassar International Writers Festival (MIWF
) berakhir, hati terasa sesak tidak seperti biasanya, mata mulai berkaca kaca
entah apa judul rasa ini, seperti ada yang bakalan hilang. Berfikir saat mata
terbuka esok hari. Aktifitas seperti sebelumnya akan berkurang, mulai hari
minggu ini suara-suara group sosmed LINE pun yang biasa kami gunakan untuk
saling berkoordinasi pun menunjukan intensitasnya yang juga berangsur angsur
menurun, dan aq pun paham hal ini akan terjadi. Kangen meeting dengan team divisi
MC, kangen dengan rapat gabungan istilah yang biasa kami sebut di sebuah rumah
yang beralamat di jalan Bontonompo bernama Rumata, kangen dengan proses yang 1
bulan terakhir kami jalani bersama. Semua itu akan berangsur angsur hilang
mulai hari ini dan lagi-lagi aq pun paham hal ini akan terjadi.
MIWF yang tahun ini adalah tahun kelima sudah selesai terlaksana, Mba Lily
Yulianti yang sebagai nahkodanya, berhasil menurunkan auranya bahwa dream ini
dilaksanakan dengan hati, kami pun bekerja sepenuh hati tanpa paksaan tanpa tekanan,
terbukti hasilnya pun menyentuh hati. Mayoritas audience antusias dengan
kegiatan ini, bahkan ada yang rela berdiri ataupun duduk dilantai saat kursi-kursi
sudah tak lagi tersedia saat acara berlangsung, bukan hanya itu porsi
jamnya pun bertambah dari jadwal yang sudah disusun.
Masalah teknis yang muncul misalnya di hari pertama pembukaan di panggung utama saat penonton menuggu lama
agar suara gitar Nina dan microphone Yana sebagai vocalist terlambat mengeluarkan
suaranya ataupun masalah teknis lainnya sudah terlupakan, tertutupi dari
rangkaian satu kesatuan acara yang dikemas secara ciamik. Muatan literacy dapat,
sense of charity dapat, local contentnya dapat, kelas internationalnya dapat, di
kemas menjadi satu kesatuan TOP abis, bangga sangat menjadi bagian dari
kegiatan ini.
Ibarat anak yang berumur 5 tahun,
seperti umur MIWF saat ini, akan berganti sekolah saat usianya 6 tahun nanti,
sudah saatnya naik kelas. Melihat rangkaian kegiatan dari tahun ketahun MIWF semakin
membaik, rasa-rasanya suatu hal yang egois kalau acara ini hanya bisa dinikmati
oleh masyarakat yang berada di sekitar Makassar saja, harapan konkritnya saat
MIWF memasuki tahun ke 6 Insya Allah tahun depan adalah agar acara ini bisa di
siarkan oleh stasiun televisi nasional dan itu sesuatu yang pantas dan wajar, acara
ini memberikan sajian yang istimewa.
Sehat selalu Mba Lily, agar bisa
menahkodai kembali kegiatan ini ditahun depan, Thousand of Thanks to make it
happen for Makassar. To All Teams, walaupun saat ini kita sudah tidak bekerja
bersama, keep in touch ya, Sukseski di jalan kehidupan masing-masing, Aminnn
“Orang yang paling berbahagia di dunia ini adalah dengan terus memberi
dan tanpa pernah meminta lebih – Lily Yulianti Farid– Director MIWF di Closing
Ceremony MIWF 2015, Sabtu 6 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar