Senin, 13 April 2015

Dee Coaching Clinic - Makassar

(Kemarin) 12 April 2015, tamu istimewa buat teman-teman Makassar yang suka dengan dunia menulis (termasuk saya) yappp benerr Mba Dewi Dee Lestari emaknya Supernova, Dee Coaching Clinic (DCC)  acara ini dikemas dengan kerjasama penerbit Bentang pustaka, acara ini di adakan di 5 kota : Solo, Medan, Surabaya, Jakarta dan Makassar, walaupun acara ini di pengumuman awal, Makassar adalah kota pertama untuk penyelenggaraan DCC ini namun mungkin ada kendala namun akhirnya Makassar menjadi kota terakhir, but No Problemo , It's Ok , sebulan bukanlah waktu yang lama untuk menunggu, ditambah lagi bonusnya adalah selain sharing bagaimana dunia menulis, kita juga bisa tanya-tanya film "Filosofi Kopi" yang baru launching 3 hari yang lalu dan mendapatkan respon positif baik bagi para coffee lovers, addection maupun pecinta perfilman Indonesia, oh iya sebelum cerita panjang lebar tentang acara Dee Coaching Clinic di Makassar, from Deep of my Heart congratulation to Mas Angga dan Mba Jenny, perpaduan ciamik diantara keduanya bisa mengubah konsep asli cerpen yang sekitaran 20-30an halaman menjadi kurang lebih 2 jam di layar Theatre Indonesia (Review FilKop, lanjut di halaman lain :D )
Any way, untuk ikut DCC ini tidak ada bayar-bayaran, kita hanya diminta membuat review Supernova edisi Gelombang yang akan menjadi tiket masuk nantinya siapa yang berhak ikut akan ditentukan oleh team Bentang, dan H-4 sebelum acara berlangsung datanglah email dari promosi@bentangpustaka.com menghampiri di account emailku, kalimat pertama yang terucap ...yeyyyy... senengnyaaaa tak terhingga, setelah beberapa kali ngetweet ke @bentangpustaka buat jaga2 sebenarnya sekaligus khawatir review gelombangku kelewatan ama tim bentang :)
Email dari team Bentang

Materi dan Konsep DCC sendiri dikemas dengan diskusi, jadi salah satu isi dari email diatas meminta kita mengirim 3 pertanyaan seputar dunia menulis dan tidak bersifat personal . ya iyalahhh masa mau nanya: Mba Dee klo pagi-pagi olah raganya apa yach :) dan pertanyaan-pertanyaan ini lah yang menjadi bahan diskusi, acaranya dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama Mba Dee membuka sesi dengan menjawab rangkuman pertanyaan-pertanyaan kami dan menjelaskannya menjadi satu kesatuan sementara sesi 2 nya sharing dan tanya jawab dari peserta

Sesi 1, Mba Dee membukanya dengan pertanyaan dari peserta kenapa dan bagaimana menulis ?, singkatnya apa yang akan di tulis sebenarnya dekat diri kita tentang apa yang ingin di baca, tentang apa yang disuka dan apa yang sedang di khayalkan lahirlah apa yang akan ditulis dari ide, kabar baiknya siapa yang disukai oleh ide orang-orang yang senantiasa berfikir kreatif, berfikir kreatif disini bukan berarti berfikir lain dari yang lain yach , orang yang peka dan panca indera yang paling tajam adalah indera penciuman, dan yang paling penting punya disiplin (disiplin dalam mengelola dan mengalokasikan waktu). Pemetaan cerita menjadi landasan awal, banyak penulis pemula termasuk saya pastinya yang di penuhi isi kepalanya dengan berbagai cabang ide, eetapinyaaa saat di tuangkan kedalam tulisan kok cuman segini yach ... eng ing eng... kemana perginya isi kepala yang penuh tadi , nah ini yang perlu dituangkan, kata kuncinya menurut Mba Dee "Konkritkan yang Abstrak", "Kuantifikasi yang Kualitatif", mungkin yang tadi karena isi kepala yang sifatnya masih abstrak banyak cabangnya jadi perlu dituangkan dalam satu kerangka, ibaratnya jika ingin berjalan dari pulau A ke pulau B ada banyak jalur yang bisa dilalui, buatlah semacam pulau-pulau kecil untuk persinggahan sehingga bagaimana untuk sampai ke pulau B memiliki kerangka jalan yang jelas ... aseekkk ilmunya nh , mantapppp :) Lanjuttt ya..
3 Act Structure , jadi kalau suatu jalan cerita dibagi 3 terdiri :
1. Tesis --> status quo yang harus berubah
2. Anti Tesis --> yang seharusnya tidak terjadi, didalamnya ada Mid Point perpindahan didalamnya
3. Sintetis --> yang seharusnya terjadi dan menjadi penutup dari cerita
di dalam 3 act structure ada namanya katalis* 
* Katalis menurut wikipedia: "merupakan senyawa kimia yang dapat mempercepat reaksi tanpa perubahan bentuk/struktur dari katalis tersebut. Cara kerjanya yaitu dengan menempel pada bagian subtrat tertentu dan pada akhirnya dapat menurunkan energi pengaktifan dari reaksi, sehingga reaksi berlangsung dengan cepat" ups maksudnya disni kalau dari cara pandang sastra dan menulis ala Mba Dee yakni pemicu perubahan.
 Mba Dee sedang menjelaskan 3 Act Structure


seperti inilah  yang diterapkan di Intelegensi Embun Pagi
*) Photo diambil dari Instagramnya penulis

Lanjut ke bagaimana berteman dengan ide, ide ini jika dianggap sebagai makhluk hidup ibarat dia akan menempel ke sesuatu yang dia suka, yakni personifikasi  dan bagaimana ide itu di perluas di medan kesadaran, dan penting juga bagi penulis untuk riset sebanyak-banyaknya, tidak harus datang ke suatu tempat untuk bercerita tentang daerah tersebut, bisa dengan mewawancarai orang lain bahkan Mba Dee sendiri mewawancarai travel guide tempat dia akan menceritakan daerah tersebut  secara detail termasuk pertanyaan apa yang tidak terpikirkan misalnya bagaimana warna air, warna tanah, pohon yang tumbuh dsb

Setelah break selesai masuk ke sesi 2, tanya jawab dari peserta yang langsung mengutarakan pertanyaan yang masih ganjal dan belum tuntas di sesi 1 tadi, cukup banyak sebenarnya pertanyaan dari peserta, namun saya ambil beberapa saja termasuk penjelasan pertanyaan dari saya tentunya :)
---
Q : Bagaimana menilai cara pandang dari orang lain tentang bagaimana tulisan kita , dimana kita sendiri pun sudah larut dan subyektif dengan tulisan itu
A : Gunakan Beta Leader, orang-orang yang berupa cermin akan tulisan kita, tentu saja pilih orang-orang yang tepat, tau tentang kepenulisan dan suka menulis atau bisa melibatkan editor dan pada akhirnya selesai diamkan beberapa waktu tulisan tersebut agar saat dibaca kembali akan menjadi fresh kembali untuk dibaca
---
Q : Bagaimana dalam penentuan tokoh
A : Buat kerangka di masing-masing tokoh, beri ciri khas di dialog misalnya penyebutan "I am" yang dalam bahasa indonesia bisa menggunakan saya, aq, gue, ane dll
---
Q : Bagaimana menciptakan ending cerita yang baik
A : Endingnya tidak perlu mencari cari sesuatu lain dari yang lain, justru hal yang tidak biasa ini yang belum tentu di respon baik oleh pembaca, namun proses menuju endingnya ini yang terpenting.
---
Q : Apa rencana selanjutnya Mba Dee setelah Intelegensi Embun Pagi selesai, apa seperti ilustrasi di film FilKop dimana Ben justru berhenti meracik kopi setelah berada di puncak saat memenangkan taruhan 1 Milyar walaupun endingnya dia balik lagi dengan konsep berbeda.
A : Tidak ada kata berhenti dalam berproses kreatif, lebih baik terus mendaki dari pada menurun , saat ini memang alokasi waktu untuk menuntaskan Supernova, setelahnya masih ada PR yang menunggu, salah satunya menyelesaikan buku buat bagaimana cara menulis

Closing statementnya, teruslah berkarya, menanjak, jangan berhenti, suatu hari nanti seiring waktu berjalan akan temukan gaya menulismu... sedappp salam structure 1, 2A - Mid Point - 2B, 3

yang ini juga bagian yang tidak kalah pentingnya book signing dan photo-photooo
Mirip ng mirip ng, yach ng lahh ngacoo


Overall, acara yang berlangsung kurang lebih 3 jam: enjoy, pembawaan materinya lucu tidak membosankan, serasa tidak sedang berada dalam kelas, Mba Dee yang friendly dan pastinya apa yang di sampaikan bermutu,  memang benar teori mengatakan jam terbang ng akan pernah bohong :)
Bekal menulis dalam 4 halaman
Setelah rangkuman acara selesai sesi pengumuman siapa yang berhak lunch bareng Mba Dee, sayangnya pemenangnya cuman di pilih 1 dan beruntunglah teman saya Patricia yang sudah niat setulus hati jauh-jauh datang dari Kendari demi bertemu Mba Dee. Hari ini selain mendapatkan ilmu menulis tadi, satu hal pelajaran hidup yang saya dapatkan tentang bagaimana dia memperjuangkan sesuatu, memperjuangkan apa yang dia inginkan, full of extra effort, dan saya yakin Mba Dee pun akan terharu, worth it, terbayarkan usaha yang tidak sia-sia. Tuhan tidak pernah salah dalam memilih siapa yang seharusnya "berhak", walaupun saya juga kepengenn sebenarnya diajak lunch bareng Mba Dee :) , tapi it's ok saya pun mengakui Patricia yang lebih berhak mendapatkan "hadiah"nya.

Pesan dan permintaan buat Bentang, dan saya rasa teman-teman Makassar yang suka nulis sepertinya setuju, permintaanya gini : "Wahai Bentang, penerbit kondang yang sering menghadirkan para penulis-penulis kece, sering-seringlah adain acara semacam ini, kami haus , kami iri dengan teman-teman khususnya yg ada daerah Jawa yang senantiasa menjadi tempat yang kau pilih, kami pun senantiasa akan senang menyambut untuk dipilih" baik itu di kemas dalam sesi sharing seperti DCC ini maupun dikemas dalam bentuk lain, sampai bertemu kembali dan Million of Thanks Makassar menjadi salah satu pilihan acara Dee Coaching Clinic ini.

2 komentar: