Cukup puas
di hari pertama antar pulau ke pulau, saatnya mengunjungi tempat tempat wisata
dan punya nilai sejarah yang berada dalam kota Sinjai. Di hari sebelumnya saat
berinteraksi dengan penduduk sekitar, hari ini saya jadi kebawa ke logat
bahasanya, beberapa kali mencontoh pengucapannya namun menurut mereka kurang
tepat, dialeg yang menempatkan kata “Loh” di akhir kalimatnya, tidak mudah
untuk mencontohkanya sehingga bisa disimpulkan bahwasanya bagi saya penduduk
original Sinjai yang tahu persis cengkok dan dialeg yang pas, padahal kami yang
dari Makassar hanya berjarak 220 KM dari Sinjai. Inilah INDONESIA yang memiliki
keragaman dialeg bahasa.
Wisata Alam Mangrove
Gambar diatas bukan Damyang di Korea, bukan pula hutan Tahura Ngurah Rai di Bali, lokasi
ini berada di daerah Tongke-Tongke Sinjai, objek wisata mangrove yang sedang di kembangkan. Saat rombongan kami kesana di awal
Oktober 2015, hutan ini dalam tahan perbaikan jembatan dari kayu yang nantinya
akan sampai ke bibir pantai, walaupun matahari terik, suasana sejuk yang kami
rasakan saat berjalan di jembatan tersebut.
Lokasi ini
berada di daerah di kota Sinjai bagian timur, karena daerahnya tidak begitu
banyak jalan bercabang, patokannya adalah SD 30 Tongke-Tongke yang beratap biru
nanti ikutin jalan lurusnya sampai di akhir dan disitu lokasi Wisata Mangrove
berada.
Satu hal
sepulang dari tempat ini berdoa dalam hati, Tuhan jadikan proses pengerjaannya
berjalan lancar, hasilnya nanti bisa di nikmati oleh masyarakat dan jadikan
tempat wisata tersebut berkelanjutan.
Gojeng
Perjalan selanjutnya menuju Taman Purbakala Batu Pake
Gojeng masih berada di dalam area kota Sinjai, konon tempat ini dulunya
dijadikan sebagai tempat pemantauan di zaman perang karena lokasi yang berada
di ketinggian, tempat wisata ini dikelola oleh pemerintah setempat, tiket masuk
ke tempat ini hanya Dua Ribu Lima Ratus perorang, sebenarnya ini kali kedua
saya mengunjungi tempat ini yang sebelumnya tahun pertengahan 2014 lalu, rumah
panggungnya masih berdiri kokoh, bebatuannya masih utuh, namun ada yang berbeda
dibanding kunjungan saya sebelumnya yakni penambahan icon papan nama semakin
mempercantik area ini, dari puncak tertinggi kita bisa melihat kota sinjai,
selat yang membentang dan pulau dari kepulauan sembilan.
Rasa haus pun tak tertahankan, sejaman lebih kami
menghabiskan waktu ditempat ini, tak jauh dari sini, sekitar 10 menit
perjalanan menggunakan mobil, ada sebuah tempat untuk bersantai sejenak sambil
menyantap es cendol tape, namanya warung makan pasundan, tempat yang bisa jadi
rekomendasi untuk dikunjungi setelah berjalan menanjak najak ria di taman
purbakala, cendol tape yang disajikan enak, takaran gula merah dan santannya
pas, tempatnya berada di jalan veteran
Benteng
Balang Nipa
Ini adalah lokasi terakhir yang kami kunjung sebelum pulang ke Makassar, terletak di kelurahan Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai berjarak sekitar 1 km dari pusat kota. Menurut informasi dari website www.sinjaikab.go.id, benteng ini adalah salah satu dari tiga benteng terbesar di Sulawesi Selatan, dua diantaranya adalah Fort Rotterdam di Makassar dan Somba Opu di Kabupaten Gowa.
Ini adalah lokasi terakhir yang kami kunjung sebelum pulang ke Makassar, terletak di kelurahan Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai berjarak sekitar 1 km dari pusat kota. Menurut informasi dari website www.sinjaikab.go.id, benteng ini adalah salah satu dari tiga benteng terbesar di Sulawesi Selatan, dua diantaranya adalah Fort Rotterdam di Makassar dan Somba Opu di Kabupaten Gowa.
Model bangunannya unik, karena memiliki pintu gerbang
dimana diatasnya terdapat bangunan, area ini terdapat 3 bangunan utuh yang
berdiri secara terpisah dan sebuah bekas bangunan yang sudah tidak utuh lagi,
tampak masih ada sentuhan bangunan gaya Eropa yang melekat di benteng
ini. Dikarenakan kami datang di hari Minggu sehingga tidak terlihat
aktifitas dari pihak pengelolanya.

Total Budget
Terakhir
informasi mengenai berapa total biaya yang kami habiskan selama di Sinjai baik
itu patungan secara berkelompok maupun perorangan atau be em em (bayar masing
masing) dengan perinciannya :
Patungan :
1. Rental 2
Mobil untuk selama dua hari Rp 1.100.000
2. Bensin 2 Mobil untuk dua hari Rp 800.000
2. Bensin 2 Mobil untuk dua hari Rp 800.000
3. Sewa
Kapal seharian ke pulau sembilan Rp 400.000
4. Membeli
bahan makanan : ikan, cumi dll Rp 465.000
Total Rp
2.765.000 dibagi 12 orang sehingga masing-masing sekitar Rp 231.000
Estimasi biaya perorangan :
1.
Makan jagung di perjalanan Rp 5.000
2. Makan
malam di Lappa Rp 15.000
3. Biaya
masuk taman purbakala gojeng Rp 2.500
4. Es Cendol
di Dekat Gojeng Rp 5.000
5. Makan
siang di kota Sinjai Rp 26.000 (sudah termasuk juice :D )
Total
estimasi biaya perorang Rp 53.500
Sehingga
total biaya yang di keluarkan selama 3 hari 2 malam sekitar Rp 285.000
Lohh biaya
untuk penginapannya mana? hitungan diatas memang tidak memasukan biaya penginapan,
aka GRATIS , terima Kasih Kak A sang pemilik rumah yang bersedia rumahnya kita
“obrak abrik”.
BalasHapusnonton online film online seru abis
nonton online film online download gratis
nonton online film online lengkap subtittle
nonton online film online all format