Jumat, 02 Januari 2015

Assalamu Alaikum Beijing

Sebelum panjang lebar mengutarakan review filmnya Mba Asma Nadia, secara pribadi  mengucapkan Assalamu Alaikum 2015.
Sepertinya kata yang tepat sebagai pembukaan terkait release Assalamu Alaikum Beijing di penghujung tahun,  mengenal Mba Asma Nadia sekitaran 2007 (tapi Mba Asma tidak mengenal saya heheheh) waktu itu acara book signing di Jakarta , mengenalnya juga melalui follow akun twiternya @asmanadia

Buku Assalamu Alaikum Beijing pernah liat terpajang di toko buku terlaris , saat itu baca buku hanya halaman pertama tanpa membaca secara keseluruhan, dan akhirnya  tahu bahwa buku ini akan di filmkan dalam hati menunggu saja film nya release hehehe

Oke yang tadi pembukaan, kini saatnya untuk menulis review filmnya (versi saya) walaupun bisa dikata masih amatiran, namun penulisan ini tidak bermaksud apa-apa , sekalian belajar menulis (syukur2 di baca ama team2 yang punya film hehehe)

- Tentang Para Pemeran di film
Para aktor/aktris merupakan kunci atas pesan yang ingin disampaikan ke penonton, berikut pendapatan saya baik karakter yang diperankan maupun akting para pemainnya
1. Cung cung terlihat lebih muda (baca: brondong) untuk disandingkan berpasangan dengan asma, muda dalam artian umur, wajah serta karakter yang di perankan, tapi klo pendapat saya dia dipilih karena wajah yang oriental dan memang orang tiongkok khan memiliki potongan identik kiyut , imut2 dan mungil secara fisik (jarang ditemukan poster tubuh yang tinggi, endut )
2. Asma : Sudah tidak diragukan lagi peran revalina klo di film religi , sudah beberapa karakter wanita berhijab yang di perankan olehnya, sehingga penyesuain atas property hijab yang digunakan tidaklah sulit ,namun ada yang kurang saat mendalami perannya waktu mengidap penyakit stroke,
3. Sekar : memerankan karakter centil bisa dibilang sukses, mengisi gelak tawa penonton sekitar, yach pas adegan-adegannya si sekar ini, keberadaanya menjadi ibarat bumbu penambah rasa, di tengah penonton hanyut di tengah kisah romantisme cung cung dan asma 

Overall para pemain di film ini tidak terlihat sebagai artis2 yang menggunakan make up berlebihan dan kostum yang tidak pada tempatnya

- Tentang Alur Cerita
Alur cerita di film ini menggunakan alur maju, jadi runut mulai dari cerita awal (background) sampai endingnya, sehingga tidak rumit untuk memahaminya, tidak ada flash back kisah kisah sebelumnya, namun ciri khas film indonesia ada beberapa adegan yang rasanya kurang kuat untuk menggambarkan kenapa di masing-masing alur, misalnya kenapa sampai sekar balik ke Indonesia apakah karena asma sakit, ada keperluan keluarga, atau hanya kangen dengan Indonesia ?


- Tentang Para sponsor

Nah ini hal yang terakhir , tak bisa di pungkiri peran sponsor dalam pembuatan film ini ( ya iyalah kalau tidak ada sponsor tidak "cukup" modal untuk release filmnya) .Zoya dan NU Green Tea yang akan saya bahas kali ini , tanya kenapa? karena 2 sponsor inilah yang paling menonjol tampil dalam peran aktornya
1. Zoya, sisi marketingnya cukup pas menjadi sponsor film drama religi ini tapi bisakah

2. NU Green Tea, nah ini oleh-oleh dari indonesia yang di bawa oleh asma ke Beijing, hmmmm kayaknya adegan itu serontak dalam hati penonton akan berkata hmmm "product sponsor" , bisa ng yach di perhalus adeganya agar tidak terlihat seperi "jualan"

Kenapa harus dengan mudah penonton membaca bahwa inilah sponsor flimnya dan kenapa juga terlalu menonjol masuk dalam dialog


Kesimpulannya: suatu hal yang menarik di film ini, kata2 yang ditonjolkan itu loh bukanlah dialog yang biasa, kemungkinan yang ciptakan dialognya bisa jadi pujangga, penyuka dunia sastra, puitis , romantis, tapi entahlah yang pasti menambah daftar kata2 romantis bagi pria2 untuk mengutarakan isi hati ke pasangannya, dan diantara semua quote itu saya pribadi paling suka yang "Yang penting iman, romantis bisa nyusul belakangan" cieeee uhukkk

 Sukses buat filmnya Mba Asma dan para teamnya, terima kasih juga memberi warna lain di dunia perfilman Indonesia 

Tiket nonton menjelang tahun baru tiba

Hari kedua penonton full sampai kursi yang paling depan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar