Sabtu, 02 April 2016

Sabtu Minggu Bersama - Sinjai (Part 2)



Cukup puas di hari pertama antar pulau ke pulau, saatnya mengunjungi tempat tempat wisata dan punya nilai sejarah yang berada dalam kota Sinjai. Di hari sebelumnya saat berinteraksi dengan penduduk sekitar, hari ini saya jadi kebawa ke logat bahasanya, beberapa kali mencontoh pengucapannya namun menurut mereka kurang tepat, dialeg yang menempatkan kata “Loh” di akhir kalimatnya, tidak mudah untuk mencontohkanya sehingga bisa disimpulkan bahwasanya bagi saya penduduk original Sinjai yang tahu persis cengkok dan dialeg yang pas, padahal kami yang dari Makassar hanya berjarak 220 KM dari Sinjai. Inilah INDONESIA yang memiliki keragaman dialeg bahasa. 


Wisata Alam Mangrove  
 

Gambar diatas bukan Damyang di Korea, bukan pula hutan Tahura Ngurah Rai di Bali, lokasi ini berada di daerah Tongke-Tongke Sinjai, objek wisata mangrove yang sedang di kembangkan. Saat rombongan kami kesana di awal Oktober 2015, hutan ini dalam tahan perbaikan jembatan dari kayu yang nantinya akan sampai ke bibir pantai, walaupun matahari terik, suasana sejuk yang kami rasakan saat berjalan di jembatan tersebut. 

Lokasi ini berada di daerah di kota Sinjai bagian timur, karena daerahnya tidak begitu banyak jalan bercabang, patokannya adalah SD 30 Tongke-Tongke yang beratap biru nanti ikutin jalan lurusnya sampai di akhir dan disitu lokasi Wisata Mangrove berada.
Satu hal sepulang dari tempat ini berdoa dalam hati, Tuhan jadikan proses pengerjaannya berjalan lancar, hasilnya nanti bisa di nikmati oleh masyarakat dan jadikan tempat wisata tersebut berkelanjutan.

Gojeng
Perjalan selanjutnya menuju Taman Purbakala Batu Pake Gojeng masih berada di dalam area kota Sinjai, konon tempat ini dulunya dijadikan sebagai tempat pemantauan di zaman perang karena lokasi yang berada di ketinggian, tempat wisata ini dikelola oleh pemerintah setempat, tiket masuk ke tempat ini hanya Dua Ribu Lima Ratus perorang, sebenarnya ini kali kedua saya mengunjungi tempat ini yang sebelumnya tahun pertengahan 2014 lalu, rumah panggungnya masih berdiri kokoh, bebatuannya masih utuh, namun ada yang berbeda dibanding kunjungan saya sebelumnya yakni penambahan icon papan nama semakin mempercantik area ini, dari puncak tertinggi kita bisa melihat kota sinjai, selat yang membentang dan pulau dari kepulauan sembilan.


Rasa haus pun tak tertahankan, sejaman lebih kami menghabiskan waktu ditempat ini, tak jauh dari sini, sekitar 10 menit perjalanan menggunakan mobil, ada sebuah tempat untuk bersantai sejenak sambil menyantap es cendol tape, namanya warung makan pasundan, tempat yang bisa jadi rekomendasi untuk dikunjungi setelah berjalan menanjak najak ria di taman purbakala, cendol tape yang disajikan enak, takaran gula merah dan santannya pas, tempatnya berada di jalan veteran

Benteng Balang Nipa


Ini adalah lokasi terakhir yang kami kunjung sebelum pulang ke Makassar, terletak di kelurahan Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai berjarak sekitar 1 km dari pusat kota. Menurut informasi dari website www.sinjaikab.go.id, benteng ini adalah salah satu dari tiga benteng terbesar di Sulawesi Selatan, dua diantaranya adalah Fort Rotterdam di Makassar dan Somba Opu di Kabupaten Gowa.

Model bangunannya unik, karena memiliki pintu gerbang dimana diatasnya terdapat bangunan, area ini terdapat 3 bangunan utuh yang berdiri secara terpisah dan sebuah bekas bangunan yang sudah tidak utuh lagi, tampak masih ada sentuhan bangunan gaya Eropa yang melekat di benteng ini.  Dikarenakan kami datang di hari Minggu sehingga tidak terlihat aktifitas dari pihak pengelolanya.

 
Total Budget
Terakhir informasi mengenai berapa total biaya yang kami habiskan selama di Sinjai baik itu patungan secara berkelompok maupun perorangan atau be em em (bayar masing masing) dengan perinciannya :
Patungan :
1. Rental 2 Mobil untuk selama dua hari Rp 1.100.000 
2. Bensin 2 Mobil untuk dua hari Rp 800.000
3. Sewa Kapal seharian ke pulau sembilan Rp 400.000
4. Membeli bahan makanan : ikan, cumi dll Rp 465.000
Total Rp 2.765.000 dibagi 12 orang sehingga masing-masing sekitar Rp 231.000

Estimasi biaya perorangan :
1.  Makan jagung di perjalanan Rp 5.000
2. Makan malam di Lappa Rp 15.000
3. Biaya masuk taman purbakala gojeng Rp 2.500
4. Es Cendol di Dekat Gojeng Rp 5.000
5. Makan siang di kota Sinjai Rp 26.000 (sudah termasuk juice :D )
Total estimasi biaya perorang Rp 53.500

Sehingga total biaya  yang di keluarkan selama 3 hari 2 malam sekitar Rp 285.000
Lohh biaya untuk penginapannya mana? hitungan diatas memang tidak memasukan biaya penginapan, aka GRATIS , terima Kasih Kak A sang pemilik rumah yang bersedia rumahnya kita “obrak abrik”.

1 komentar: