Jumat, 22 Mei 2015

Kebetulan atau Bukan – Berkah di Mei



Entah ini suatu kebetulan atau bukan, 2 minggu setelah saya posting tulisan saya tentang 5 Reason, Why Always May So Special ,alasan  tentang kenapa saya begitu CINTA sama bulan Mei ini,  hari ini sepertinya teori hukum tarik menarik yang ditulis oleh  Rhonda Byrne di bukunya The Secret  sedang melakukan aksinya tiada henti, tulisan tentang bagaimana lingkungan sekitar ikut bergembira saat suasana diri juga sedang gembira, diantaranya:


1.  Sekitar 2 tahun yang lalu tepatnya 2013, saat saya dengan penuh semangat dan antusias menghadiri acara launching Film Sokola Rimba dari garapan Duo Idol di dunia perfilman Mba Mira dan Mas Riri tempatnya di Trans Studio Mall Makassar, saat itu Mba Mira dan Mas Riri hadir dengan memakai baju kaos warna hitam di depan bertuliskan “Sokola Rimba”. Jika saya antusias akan suatu hal yang saya lakukan adalah duduk di kursi paling depan agar konsentrasi mengikuti detik demi detik rangkaian acara,  saat sudah tiba giliran sesi tanya jawab saya akan mengangkat tangan kanan paling tinggi agar mendapatkan kesempatan pertama untuk mengajukan pertanyaan, dan itupula yang saya lakukan saat itu, dengan pembukaan ucapan selamat datang di Makassar dan narasi singkat diawal yang terucap setelah MC memberikan mic ke saya, pertanyaan singkat pun langsung sayai tujukan kemereka berdua:
“Bangka Belitung sudah dengan Laskar Pelangi, Jambi sudah dengan Sokola Rimba ini, trus giliran Makassar kapan ?”
Saat itu masih saja teringat, pertanyaan saya tersebut di jawab oleh Mas Riri, dan kurang lebih jawabannya gini :
“bahwasanya saya (Mas Riri)  yang nota bene orang Sul-Sel tepatnya Enrekang akan ada banyak subyektifitas dalam menciptakan sesuatu, dimana dia sendiri yang akan terlibat di dalamnya, yang bisa jadi akan ada banyak intervensi yang mempengaruhi”
Kalau saya menyimpulkan jawabnya, bahwasanya akan sulit melihat dan menilai suatu hal apabila kita masih berada “didalam” beda jika kita berada “diluar”, dalam hati berkata waduh alamat kemungkinan Makassar dan sekitarnya akan di singgahi oleh Miles Production dan team akan sulit kalo begini ceritanya
Diatas tadi itu cerita lama, dan apa yang membuat saya mengingat cerita itu kembali? (apa coba ?). 2 hari yang lalu, saat menunggu mata berkompromi agar bisa terlelap di malam hari, jadilah saya mengambil handphone yang melintang di samping bantal, pilihan-pilihan dari berbagai aplikasi yang ada akhirnya jatuh ke twitter yang seharian belum login,  dan yang muncul dari accountnya @rizariri “Bismillah, besok saya mulai syuting film “Athirah” di Makassar. Film tentang seorang ibu dalam keluarga”, langsung saat itu juga saya reply tweetnya mendukung dan semoga syutingnya berjalan lancar. Sebelumnya sh memang sudah pernah dengar kalau Athirah mau di filimkan, tapi ng nyangka kalau ini akan di garap di bulan Mei ini (duhh kemanaj aja sayahhh, makanya sering-sering baca dong, jitak kepala sendiri-). Dan karena keterbatasan informasi lokasi syutingnya tempatnya dimana (walaupun udh sempat googling tapi ng ketemu), paginya langsunglah saya inisiatif coba menghubungi kantor Miles Production yang di Jakarta untuk mengetahui lokasinya dimana, beruntung diangkat oleh salah satu teamnya yang ramah dan tidak sombong (Haii Mba Dewi) menginfokan kalau syutingnya bakalan sampai Juni pertengahan, mudah-mudahan suatu hari saya bisa mampir ke lokasi, mau melihat langsung proses pembuatan filmnya :D then said Million of Thanks Both Mas Riri and Mba Mira,  akhirnya memilih Makassar sebagai salah satu lokasi untk berkreasi dan berkarya. Sekali lagi saya pribadi warga Makassar, mendukung proses pembuatan film ini dan jikalau di butuhkan akan siap membantu.
2.    Setelah acara Pre-Event kedua Makassar Internatonal Writers Festival (MIWF) 2015 tepatnya di awal April, yakni Dee’s Coacing Clinic, kegiatannya sudah saya tulis Dee Coaching Clinic - Makassar dan Efek Samping Seminggu Setelah Ikut Dee's Coaching Clinic


Ng menyangka di akhir acara, panitia memberikan bukunya Mba Trinity ke saya, katanya hadiah dari Bentang Pustaka karena saya ada nge-tweet di sela-sela acara berlangsung. Bentang Pustaka adalah penerbit novel Gelombang karya Mba Dewi Lestari dan juga penerbit sama dengan hadiah buku yang saya dapat judulnya Naked Traveler. Bukan judul yang asing bagi saya yang penyuka traveling, buku ini menjadi bacaan wajib bagi orang-orang yang suka berpetualang, isi ceritanya ringan serta mampu menumbuhkan motivasi agar selalu ingin melangkah melihat dunia di luar sana.
Saya follower beliau di twitter sejak @TrinityTraveler menjalankan misi satu tahun traveling around the world (kalau search di twitternya Mba T memberi tagar #TNTrtw) bersama Yasmin sahabatnya sejak kuliah, keliling dunia selama satu tahun... wah gimana rasanya yach kalo lagi home sick.
Well,  walaupun di twitter Mba T suka  memberi jawaban yang “nyinyir” (siap-siap aq ditabok) untuk pertanyaan seputaran berapa budget?, gimana cara buat passpor?, bagaimana rute dari sini sampai ke situ? tapi saya yakin orangnya friendly, beberapa kali saya nge-tweet ke @trinitytraveler, cuman ng di respon, bukan tentang pertanyaan seperti diatas loh yach, tapi lebih menanyakan kapan ada jadwal ke Makassar, entah itu book signing, sharing perjalanan atau sekedar jalan-jalan. Dan di tanggal 14 Mei, saya mendapatkan kabar pertama kali dari baca twitternya @makassarwriters bahwa beliau akan mengisi salah satu rangkaian acara di MIWF tahun ini, betapa senangnya saat itu, setelah membaca langsunglah saya tweet welcome to Makassar.
                                                               Tweet di awal april, hadiah dari Bentang Pustaka
3.    Kang Maman yang juga ternyata juga orang Gowa, mengalir darah Gowa dari ibunya,  besar di Bone dimana saat itu ayahnya mendapatkan tugas dari negara dan ditempatkan di daerah tersebut, semula saya berfikir yang menjadi notulen di Indonesia Lawak Club Trans ini adalah asli orang Sunda karena sangat melekatnya panggilan “Kang” di depannya, sudah 2 kali datang ke Makassar dan sudah 2 kali saya mengikuti di 2 acara tersebut yang kebetulan diselenggarakan di tempat yang berbeda. Acaranya saya tulis di Napak Tilas Daeng Maman Suherman dan [Lanjutan] Dari Pertemuan Melahirkan Karya
4.   Cerita bulan Maret, 2  bulan yang lalu, saya pun kurang paham energi apa yang membuat saya berambis untuk memiliki buku “Pulang” ini, mungkin karena beberap minggu sebelumnya teman ada yang memposting sampul buku ini di pathnya dengan memberi comment “masih penasaran, Mba Leila Please Lanjutkan!”, jadilah saya berkunjung di Minggu sore ke salah satu toko buku Gramedia yang ada di Makassar, toko buku ini lokasinya di Mall Ratu Indah Jalan Ratulangi, kenapa kesini? karena faktor jarak, toko buku yang paling dekat jarak tempuhnya dari rumah. Biar menghemat waktu, begitu masuk pintu utama toko ini , mata dan langkah saya langsung menuju ke meja customer service yang berada di pojok sebelah kiri untuk menanyakan stock buku “Pulang” ada beberapa, tak menunggu waktu lama customer service yang sedang jaga saat itu sambil menatap monitor komputer dia menyebut “stock bukunya ada 3”, selanjutnya dia memanggil rekannya untuk menunjukan rak mana keberadaan buku tersebut, jadilah sayapun mengekor dibelakangnya, cari cari cari cari di kode nomor rak yang dimaksud, sampai diujung belum ketemu dan pindah rak sebelahnya,  sayapun ikut membantu mencarinya dan belum ketemu juga, akhirnya Mba yang jaga nyerah dan memberi tahu bahwa stocknya sudah ng ada, ”Loh kok ng ada bukannya kata di depan stocknya masih ada 3, masa 3  hilang semua?“ keluarlah aura kejudesanku (maaf yach mba bukan bermaksud, karena memang aq kepengen banget buku itu), karena saat itu ada pengunjung lain bertanya judul buku yang lain, jadilah dia melayani yang lain dulu, saya pun ng berhenti sampai disitu dan memutuskan mengitari rak-rak dari ujung ke ujung yang bertuliskan novel belum ketemu juga, saya melakukan hal yang sama lagi, hampir sejam saya mengitari rak-rak tersebut,  akhirnya nyerah balik lagi ke meja customer service untuk di cek di Gramedia mana yang masih ada stock banyak, jadilah saya memutuskan untuk beranjak ke arah Gramedia Mall Panakukang yang katanya masih banyak stock, mudah-mudahan kali ng PHP. Kenapa saya ng nyari buku tersebut ke esokan harinya saja, karena kapan sudah berganti hari, rasanya semangat saya dipastikan akan menurun, jadi kudu terelasisasi di hari itu, sampai di Gramedia Mall Panakukang langsung ketemu buku yang dimaksud, review buku yang sudah saya Review Novel "Pulang" - Leila S Chudori

Kelima orang yang saya ceritakan diatas: Mas Riri, Mba Mira Lesmana, Mba Trinity, Kang Maman, Mba Leila Chudori yang menjadi bagian dari acara MIWF tahun ini, mereka yang karya-karyanya pernah menjadi bagian dari pengamatan saya di masa-masa lalu, jauh sebelum ada announcement tentang siapa-siapa saja yang hadir di acara MIWF tahun ini, orang-orang yang hebat di bidangnya, bekerja dengan passion masing-masing, dan tak jarang mendapatkan penghargaan atas karya-karya yang membanggakan (salut, angkat topi)
Banyak ilmu yang bisa di petik dari mereka, jadi rugi rasanya kalau ng hadir di acara event MIWF yang akan di gelar tanggal 3 – 6 Juni 2015 di Fort Rotterdam, (info selanjutnya mengenai event ini bisa cek di makassarwriters.com atau @makassarwriters), makasih Mba @lilyyulianti (Founder/Director MIWF) to make MIWF has been happening in the fifth edition, jangan lelah dan bosan Mba untuk acara di tahun-tahun berikutnya dan sehat selalu, KAMI DUKUNG :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar