Senin, 04 Mei 2015

5 Reasons, Why Always May So Special

Hari ini beberapa status orang-orang di sosmed mengucapkan Welcoming May, Mei atau Mayo , mungkin sebagian orang menganggap bulan ini bulan spesial sampai-sampai harus disambut dengan ucapan selamat datang,  ataupun mungkin saja sebagian besar mereka sedang menikmati hari libur mereka, ya libur panjang. Libur hari ini menjadi pembuka lembaran di bulan baru bulan mei, tepatnya hari buruh hari yang di peringati setap tahunnya.

Sebagian orang mungkin menganggap ini bulanku, this month is mine, termasuk saya tentunya, ada beberapa alas an kenapa salah mei ini saya anggap berbeda dengan bulan-bulan yang lainnya:


Bulannya tanggal Merah

Mei, Bulan yang paling banyak memiliki tanggal merah di banding 11 bulan yang lain (kecuali hitungan libur bersama lebaran yang bulannya bisa berubah di setiap tahunnya ), tanggal merah di bulan mei ini, tanggal 1 hari libur nasional diperingati sebagai hari buruh, tgl 14 sebagai kenaikan Yesus Kristus , tgl 16 di tahun ini sebagai Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Bulan inilah yang menjadi incaran buat para pekerja (baca:  aq) untuk holiday karena di untungkan hitungan potong cutinya jika diambil di antara tanggal merah, misalnya tahun 2014 tahun lalu di bulan mei, saya ngajuin cuti 5 hari setelah dihitung-hitung bisa dapat holidaynya 11 hari karena di sela sela ada 3 hari tanggal merah di tambah lagi hitungan sabtu dan minggu, ini gambaran tanggal merah di 3 tahun terakhir 

My Month

Bulan emmak ngelahirin saya, yappp bulan mei lah ultahnya saya, mei yang keras kepala dan tidak betah berdiam diri. Setiap tahunnya sejak sudah lulus kuliah dan sudah kerja  jadi punya duit sendiri, saya senantiasa memperlakukan bulan ini begitu spesial dibanding bulan lainnya, belanja paling banyak, makan paling enak, liburan paling sering, so bulan ini bulan yang penuh keceriaan.


Cuaca yang tidak ekstrim

Walaupun beberapa tahun belakangan ini, cuaca yang tidak menentu, bulan mei ini bulan pertengahan peralihan perubahan musim hujan dan musim panas atau di sebut bulannya pancaroba, kalau di luar negeri eropa sana bulan Mei ini cenderung musim semi, saat bunga-bunga bermekaran, musim sakura di Jepang juga belum selesai , cuaca pun yang tidak begitu ekstrim tidak dingin juga dan tidak terlalu panas, lagi –lagi waktu yang tepat untuk jalan-jalan ke luar sana buat kita yang terbiasa dengan suhu di Asia Tenggara.


Bukan Peak Season

Buat yang masih single atau yang sudah double namun belum memiliki pasukan, bulan inilah bulan yang cocok untuk traveling (cerita traveling LAGI), belum masuk ke peak season liburan anak sekolahan , masa-masa tenang , dimana anak sekolahan sedang ujian ataupun kalau musim ujian sudah selesai masuk  masa penantian deg-degan menunggu hasil ujian, jadi bisa dipastikan tempat tempat turistik tidak dipenuhi antrian panjang pengunjung, kita bisa bebas tanpa penuh sesak banyak orang. Belum lagi masalah harga tiket kalau ingin bepergian, harga masih normal dan rata-rata bahkan beberapa penerbangan,hotel dan obyek wisata  memberi promo untuk menarik para tamu wisatawan ataupun pengunjung, jadi bisa lebih menghemat budget.


Penantian

Karena sedikit banyak mengenai ujian anak sekolahan sudah disinggung diatas, jadi bulan ini bisa jadi bulan penantian masa – masa berdoa agar bisa menyelesaikan soal ujian, sampai-sampai banyak sekolahan yang menggelar doa bersama,  juga detik-detik tentang kelanjutan cita-cita masa depannya, saat kebimbangan menanti hasil ujian, saat kebingungan menentukan jurusan apa yang akan dipilih di tempat kuliahan nanti, so bagi adik-adik selamat berjuang , selamat menentukan masa depan

2 komentar: