Minggu, 07 Juni 2015

Makassar Bulan Juni



Judul Makassar bulan Juni muncul karena keseringan mendengarkan dan membaca di sosial media puisi ciamik Hujan di Bulan Juni di beberapa hari terakhir ini. Makassar, kota yang dikenal sebagai kota juaranya demonstrasi, juaranya panah-panahan tengah malam, ini pendapat teman-teman aq yang sedang bermukim diluar sana.
Hal yang berbeda bulan Juni ini, acara Makassar International Writers Festival (MIWF) di 4 hari ini sanggup mengalihkan dunia rutinku dunia kantoran, ini mungkin salah satu way, yang membuatku tertarik untuk menciptakan goals baru dalam kehidupaanku, kegembiraan saat diterima sebagai Volunteer sudah tertulis disini ,saat dimana panitia mengumumkan daftar tamu-tamu penulis pun sudah ku curahkan disini sampai kepada ke-melow-an saat detik-detik menjelang kegiatan ini akan berakhir pun tak sanggup aq tidak menuliskannya disini. Dihalaman ini aq ceritakan hal menarik saat aq “membuntutin” Mba Trinity , salah satu tamu di acara ini, selama berada di Makassar.
Mba Trinity (Mba T) ini adalah inspirasiku di dunia travelling, “Ratu”nya jalan-jalan yang berhasil keluar dari comfort zone sebagai MMK (Mba Mba Kantoran) ... Saluttt , aq pun sampai sekarang belum berani melakukan hal tersebut, tapi mungkin nanti tanpa menutup kemungkinan itu ada.
Well, Hari pertama MIWF di 3 Juni 2015 saat dibukanya rangkaian acara, Passion in Action di Kampus Unhas, saat itu Mba Trinity salah satu pembicaranya, disamping itu juga menghadirkan pembicara lain yakni Irwan Tantu, Adel Yousouf, Nirwana Arsuka, Ridwan Alimuddin, Sulaiman Miting, dan Lily Yulianti sebagai Moderator,  namun saat itu aq tidak bisa keluar dari lingkungan perkantoran karena memang disetiap 3 hari di awal bulan, selalu saja pantat ini tak sanggup beranjak dari tempat duduk, menatap layar komputer sambil memainkan jari jemari bekerja menyambut persiapan monthly closing.
Sampai pada hari ketiga acara MIWF sesi Traveler’s story, Junanto sebagai moderator, dan pembicaranya ada Trinity, Mahir Pradana dan Pallavi dari India yang di dampingi oleh seorang Interpreter, ini kejadian dimana seluruh semesta ikut mendukungku, saat pembagian jadwal memandu acara/MC aq mendapatkan bagian ini, acaranya berlangsung hari Jumat jam 10 sampai 12 siang, perasaan deg-degan sehari sebelumnya, moga-moga kerjaan pun ikut bersahabat, aq mencoba mengikuti prosedur kantor untuk bisa mengajukan ijin non dinas, agar tugasku sebagai volunteer tidak mendapatkan kendala nantinya. Alhamdulillah ijin setengah hari pun keluar, langkahku semakin ringan menuju Fort Rotterdam pagi itu, ku mencoba datang sejam lebih awal agar bisa menyapa alam sekitar, familiar dengan mic dan suhu di ruangan. Acarapun berjalan lancar, sampai-sampai ruangan l Laga Ligo yang kami gunakan dipenuhi audience, bahkan ada yang rela berdiri. Sebenarnya waktu 2 jam ini masih kurang karena masih banyak hal-hal yang menggantung, aq coba bertanya agar bisa melanjutkan obrolan cerita traveling dan Mba Ditta, tim dari Bentang Pustaka, orangnya friendly, pun mengijinkan makan siang bersama. Tak ada habisnya daftar pertanyaan yang masih bergelantungan dikepala sampai makan siang pun dengan Mba Trinity berakhir.
Traveler's Story bersama Junanto, Trinity, Mahir Pradana, Pallavi 
(Foto diambil dari twitter Junanto)

Dari kiri ke kanan Trinity, Aq, Ditta, Pallavi
Keberuntungan pun datang lagi saat aq mengetahui ada acara Meet & Great Trinity hari Sabtu jam 2 – 4 siang di Gramedia Panakukang, ini juga tak bisa aq lewatkan, kuselesaikan semua urusan di pagi hari, agar bisa datang siang nanti. Acara berlangsung pun tidak kalah serunya, tak hentinya kita dibuat tertawa atas cerita-cerita pengalaman lucu serta jawaban atas pertanyaan dengan apa adanya, sampai di akhir acara aq pun kembali ikut makan sore bersama di Konro Karebosi sebelum dia ke bandara.
Selama Mba Trinity berada di Makassar, ku tanya hal-hal yang semoga tidak menjadi beban, tidak merusak suasana hati, tidak membuatnya mengerutkan dahi dan berfikir yang menguras energi, aq pun kembali full charges atas inspirasi-inspirasi darinya, termasuk menghadapi tamu-tamu auditor yang mulai berdatangan dari kejauhan saat esok hari tiba.
Safe a flight Mba, terus menginspirasi ... terus jalan-jalan ... terus menerbitkan bukunya ...sukses dengan film naked travelernya, tiba saatnya kita pun menempuh jalan ke arah kembali di kehidupan masing-masing. See U in another moment.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar